Siapa tak kenal Microsoft atau produk-produknya seperti Windows dan Office? Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu begitu populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan produk Windows-nya, Microsoft telah mendominasi, atau tak jarang dituduh, memonopoli sistem operasi komputer.
Namun tahukah kamu kalau ada keinginan terpendam dalam hati pucuk pimpinan Microsoft Indonesia, Sutanto Hartono? Dan itu bukan semata-mata membesarkan pangsa pasar Microsoft di tanah air. Sutanto yang menjabat Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia sejak akhir Januari lalu justru ingin menyadarkan bangsa Indonesia bahwa teknologi adalah suatu keharusan.
“Agar kita tidak hanya sebagai konsumen teknologi, sehingga kita bisa mandiri untuk bisa juga menjadi produsen elektronik, bukan cuma konsumen. Ini yang belum diangkat sebagai kesadaran selama ini,” kata lelaki yang sebelumnya menjabat sebagai CEO RCTI dalam acara halal bi halal dengan wartawan di Jakarta kemarin malam (28/9/2010).
Microsoft, tandas Sutanto, commit untuk membantu masyarakat dalam membangun kemampuan untuk bisa mandiri. “Microsoft fokus untuk membantu bangsa agar bisa lebih matang berbasis Teknologi Informasi (TI). Agar tidak cuma sebagai konsumen, tapi juga produser,” tegasnya lagi.
Salah satu cara yang ditempuh Microsoft, tutur Sutanto, adalah mengajak pengembang software lokal memanfaatkan Microsoft Silverlight yang gratis. Juga menggelar lomba berhadiah uang dengan kerjasama USAID.”Sudah ada finalisnya, lalu (kami) panggil tenaga untuk bina mereka dari sisi bisnis, dan dikoneksi ke penyandang dana. Targetnya semua perusahaan yang masih dalam merintis (start-up) di TI. Ini sudah menginjak tahun ketiga, sempat vakum satu tahun. Yang sukses sudah ada, antara lain software untuk monitoring perkapalan,” jelas lelaki yang ramah tersebut.
Sekadar informasi, Silverlight adalah platform pengembangan milik Microsoft untuk membuat user experiences yang memikat, interaktif untuk aplikasi Web, desktop, dan mobile yang online maupun offline.
Microsoft juga mengajak perusahaan yang sudah lebih mapan untuk bergabung di cloud computing. “Jadi tidak membebani di depan dengan biaya pengadaan hardware. Cloud bisa beri kesempatan pada start-up untuk naik kelas dengan cepat,” kata Sutanto. “Nantinya semua aplikasi Microsoft akan dibuka di cloud,” tambahnya.
Sayangnya sementara ini Microsoft belum membuka akses cloud-nya di tanah air. Yang disediakan saat ini adalah hasil kerjasamanya dengan datacenter Telkom di platform Microsoft. “Yang ditawarkan adalah productivity-based seperti e-mail dan SharePoint. Giliran Indonesia tahun depan,” janji Sutanto.
1 komentar:
keren ni infonya
Posting Komentar